Karma does exist! Dan saya sedang menjalaninya saat ini. Tiba-tiba hidup terasa hampa, dan mulai sering de javu sama perbuatan-perbuatan yang saya terima waktu dulu. Perbuatan-perbuatan yang dulu dilakukan sama orang itu, adalah yang sekarang saya lakukan. Sangat nggak banget buat ngarep seseorang, yang meskipun emang worth it buat diperjuangkan, tapi kalo sampai digantungin selama ini, rasanya..
Jawabannya ada di masa lalu. Saya pernah nolak, nyuekin dan ngindarin orang yang entah datang darimana asalnya, selama hampir 2 tahun dia ngejar-ngejar saya. Kadang diladenin, kadang dicuekin, emang benar-benar ngegantungin! Dan ini orang udah ada dari sebelum saya pacaran dengan mantan yang super bastard itu.
Dia save semua picture saya, rajin sms dan ngedoain saya, dan semua-muanya deh. Saya sampai heran kenapa ini laki bisa jatuh cinta sama saya, padahal kenal cuma lewat dunia maya. Tapi saya benar-benar gak niat mainin dia, saya nggak cinta dia.
Sangat jelas. saya adalah tipe orang yang menilai laki-laki secara kompleks. Dan saya tahu, saya tidak bisa mencintai oang ini.
Dan Allah memang Maha Tahu. Setiap hari doa saya buat abang, mungkin itu juga yang dilakukannya setiap hari selama 2 tahun. Begitu saya sadar kelakuan saya yang mungkin, bukan mungkin, tapi pasti menyakiti hatinya, saya minta maaf.
Saya rasakan sekarang gimana rasanya naik roller-coaster, tarik-ulur atau apalah itu namanya. Sakit ini Ya Allah adalah apa yang dia rasakan waktu dulu mengharapkan saya. Agak nyesek juga.
Bagi dia saya wanita paling indah, paling sempurna dengan semua kekurangan saya, dia mau terima semua apa adanya, meskipun saya egois, kekanak-kanakan, dan manja, dia bisa menjadi apapun yang saya inginkan. Dia selalu memandang saya sempurna.
Begitu juga yang saya rasakan, gery is so perfect for me. Dewasa, saya yang tahu semua dan sok tahu juga, jadi benar-benar kayak anak kecil yang gak tahu apa-apa buatnya. Saya belajar banyak dan bertanya banyak. Saya bisa jadi apapun yang dia mau. Sepertinya memang begitu kalau cinta.
Saya belajar, mencintai memang tak harus memiliki. Meskipun itu tidak ada dalam kamus saya. Saya pelan-pelan melepasnya. Dia yang hidup dalam dunia khayalku, dan tidak selalu hadir saat nyataku. Dia yang ada namun tak tersentuh. Saya sudah selama ini membangun sendiri dunia khayalku bersamanya. Harus bangun dan tersadar, semua karma ini. Dia adalah karmanya untukku.
"Dan apalah artinya penantian saya selama ini kalau saya hanya pemain sebuah film ciptaan Tuhan berjudul karma."
Saya hanya mengharap maaf dari dia yang telah saya lukai dahulu di masa lalu, dan melupakan dia yang ada saat ini. Entah untuk sementara, atau untuk bermain lagi di film Tuhan dengan judul yang lain, dengan orang yang sama.
Aprulullaby
Jawabannya ada di masa lalu. Saya pernah nolak, nyuekin dan ngindarin orang yang entah datang darimana asalnya, selama hampir 2 tahun dia ngejar-ngejar saya. Kadang diladenin, kadang dicuekin, emang benar-benar ngegantungin! Dan ini orang udah ada dari sebelum saya pacaran dengan mantan yang super bastard itu.
Dia save semua picture saya, rajin sms dan ngedoain saya, dan semua-muanya deh. Saya sampai heran kenapa ini laki bisa jatuh cinta sama saya, padahal kenal cuma lewat dunia maya. Tapi saya benar-benar gak niat mainin dia, saya nggak cinta dia.
Sangat jelas. saya adalah tipe orang yang menilai laki-laki secara kompleks. Dan saya tahu, saya tidak bisa mencintai oang ini.
Dan Allah memang Maha Tahu. Setiap hari doa saya buat abang, mungkin itu juga yang dilakukannya setiap hari selama 2 tahun. Begitu saya sadar kelakuan saya yang mungkin, bukan mungkin, tapi pasti menyakiti hatinya, saya minta maaf.
Saya rasakan sekarang gimana rasanya naik roller-coaster, tarik-ulur atau apalah itu namanya. Sakit ini Ya Allah adalah apa yang dia rasakan waktu dulu mengharapkan saya. Agak nyesek juga.
Bagi dia saya wanita paling indah, paling sempurna dengan semua kekurangan saya, dia mau terima semua apa adanya, meskipun saya egois, kekanak-kanakan, dan manja, dia bisa menjadi apapun yang saya inginkan. Dia selalu memandang saya sempurna.
Begitu juga yang saya rasakan, gery is so perfect for me. Dewasa, saya yang tahu semua dan sok tahu juga, jadi benar-benar kayak anak kecil yang gak tahu apa-apa buatnya. Saya belajar banyak dan bertanya banyak. Saya bisa jadi apapun yang dia mau. Sepertinya memang begitu kalau cinta.
Saya belajar, mencintai memang tak harus memiliki. Meskipun itu tidak ada dalam kamus saya. Saya pelan-pelan melepasnya. Dia yang hidup dalam dunia khayalku, dan tidak selalu hadir saat nyataku. Dia yang ada namun tak tersentuh. Saya sudah selama ini membangun sendiri dunia khayalku bersamanya. Harus bangun dan tersadar, semua karma ini. Dia adalah karmanya untukku.
"Dan apalah artinya penantian saya selama ini kalau saya hanya pemain sebuah film ciptaan Tuhan berjudul karma."
Saya hanya mengharap maaf dari dia yang telah saya lukai dahulu di masa lalu, dan melupakan dia yang ada saat ini. Entah untuk sementara, atau untuk bermain lagi di film Tuhan dengan judul yang lain, dengan orang yang sama.
Aprulullaby
im lovin it :*
BalasHapus